Angeun Lada: Kuliner Khas Banten yang Menjadi Warisan Budaya Tak Benda

Angeun Lada: Kuliner Khas Banten yang Menjadi Warisan Budaya Tak Benda

Rakyat Resah. Angeun Lada adalah salah satu kuliner khas yang berasal dari Banten dan telah menjadi warisan budaya tak benda Indonesia. Makanan ini memiliki cita rasa pedas dan merupakan hidangan yang populer di wilayah Pandeglang, Serang, dan Lebak.

Deskripsi dan Ciri Khas Angeun Lada

Angeun Lada adalah makanan pendamping nasi sejenis gulai yang terbuat dari daging kerbau. Hidangan ini memiliki bumbu rempah seperti daun walang, honje, cabai merah, bawang merah, dan kemiri. Aroma khas dari daun walang menjadi pembeda Angeun Lada dengan sayur lainnya. Rasanya cenderung pedas dan gurih, dengan daging yang diiris kecil-kecil dan lemak yang mengambang pada air sayurnya.

Peran Angeun Lada dalam Budaya Banten

Angeun Lada memiliki peran penting dalam berbagai acara kemasyarakatan di Banten. Hidangan ini sering disajikan saat perayaan seperti Hari Raya Idul Fitri, khitanan, dan upacara pernikahan. Angeun Lada menjadi menu wajib yang disediakan sebagai pendamping hidangan seperti opor dan ketupat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Angeun Lada dalam budaya masyarakat Banten.

Cara Membuat Angeun Lada

Untuk membuat Angeun Lada, daging jeroan dicuci hingga bersih dan dipotong sesuai selera. Bumbu halus yang terdiri dari tomat, kemiri, bawang merah, kencur, cabai merah, cabai rawit, garam, dan daun walang ditambahkan ke dalam air yang telah dipanaskan. Kemudian, daging jeroan dimasukkan ke dalam air dan direbus hingga matang. Proses ini akan menghasilkan hidangan Angeun Lada yang lezat dan menggugah selera.

Warisan Budaya Tak Benda

Pada tanggal 14 September 2016, Angeun Lada resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud). Warisan budaya tak benda adalah peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Angeun Lada merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki bersama oleh masyarakat Banten dan terus berkembang dari generasi ke generasi.