Beranda
Keuangan
Saham GOTO: Prospek dan Analisis
Januari 16, 2024

Saham GOTO: Prospek dan Analisis

Saham GOTO: Prospek dan Analisis
Saham GOTO: Prospek dan Analisis

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2021 melalui merger antara Gojek dan Tokopedia. GOTO memiliki berbagai layanan, termasuk ride-hailing, pengiriman makanan, e-commerce, dan pembayaran digital.

Kinerja Saham GOTO

Saham GOTO pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022. Harga saham GOTO pada saat IPO adalah Rp 338 per saham. Namun, harga saham GOTO kemudian anjlok hingga ke level Rp116 per saham pada 13 Mei 2022.

Anjloknya harga saham GOTO disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Kondisi pasar yang tidak kondusif.
  • Kinerja GOTO yang belum sesuai dengan ekspektasi investor.
  • GOTO masih dalam tahap awal pengembangan bisnis.

Prospek Saham GOTO

Meskipun harga saham GOTO sempat anjlok, namun prospek saham GOTO ke depannya masih cukup cerah. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
  • GOTO merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia.
  • GOTO memiliki berbagai layanan yang saling terintegrasi.
  • GOTO memiliki basis pengguna yang besar.
  • GOTO memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

Analisis Teknikal Saham GOTO

Secara teknikal, saham GOTO saat ini berada dalam tren bearish. Hal ini ditunjukkan oleh indikator MACD dan RSI yang berada di zona oversold. Namun, saham GOTO memiliki support yang kuat di level Rp 116 per saham. Jika saham GOTO mampu bertahan di atas level support tersebut, maka ada potensi saham GOTO untuk rebound.

Rekomendasi Saham GOTO

Berdasarkan analisis fundamental dan teknikal, saham GOTO saat ini masih layak untuk dikoleksi. Namun, investor perlu mencermati risiko yang terkait dengan saham GOTO, seperti kondisi pasar yang tidak kondusif dan kinerja GOTO yang belum sesuai dengan ekspektasi investor.

Disclaimer

Informasi yang disajikan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai saran investasi. Investor harus melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi.