 |
| Teori Resepsi Sastra: Memahami Makna Karya Sastra Melalui Pembaca |
Rakyat Resah. Teori resepsi sastra merupakan pendekatan dalam memahami karya sastra yang berfokus pada pembaca dan bagaimana mereka menginterpretasi makna teks. Teori ini berpendapat bahwa makna sebuah karya sastra tidak hanya ditentukan oleh teks itu sendiri, tetapi juga oleh konteks dan pengalaman pembaca
Sejarah Teori Resepsi Sastra
Teori resepsi sastra muncul pada tahun 1970-an sebagai reaksi terhadap strukturalisme, yang dianggap terlalu fokus pada analisis internal teks. Teori ini dipengaruhi oleh pemikiran para filsuf seperti Hans-Georg Gadamer dan Wolfgang Iser.Konsep Utama
1. Pembaca sebagai Pencipta Makna
Teori resepsi sastra menekankan bahwa pembaca bukan hanya penerima pasif teks, tetapi juga pencipta makna. Pembaca membawa pengalaman, pengetahuan, dan harapan mereka sendiri ke dalam proses membaca, yang mempengaruhi interpretasi mereka terhadap teks.2. Horison Harapan
Konsep horison harapan mengacu pada harapan dan praduga yang dimiliki pembaca sebelum membaca teks. Harapan ini didasarkan pada pengalaman membaca sebelumnya, genre, dan konteks sosial.3. Jarak Estetika
Jarak estetika mengacu pada perbedaan antara horison harapan pembaca dan apa yang sebenarnya mereka temukan dalam teks. Jarak ini dapat menciptakan kejutan, kegembiraan, atau kebingungan bagi pembaca.4. Resepsi Sastra dan Sejarah
Teori resepsi sastra juga memperhatikan bagaimana makna sebuah karya sastra dapat berubah seiring waktu. Pembaca di masa depan mungkin memiliki interpretasi yang berbeda dari pembaca di masa lalu.Jenis Penelitian Resepsi Sastra:
- Penelitian Eksperimental: Meneliti bagaimana pembaca merespons teks tertentu.
- Penelitian Kritik Sastra: Menganalisis bagaimana kritikus sastra menafsirkan teks
- Penelitian Intertekstualitas: Menganalisis bagaimana teks berhubungan dengan teks lain